Baganbatuonline.com - Tahukah kamu.? Ternyata Bagan Batu termasuk kota dengan perputaran uang terbesar di provinsi Riau.?
Salah satu buktinya adalah adanya Kantor Cabang BRI yang sepengetahuan penulis, hanya ada di ibukota Kabupaten seperti di Bagan Siapiapi. Nah, bisa anda lihat, hanya sebagai pusat pemerintahan kecamatan Bagan Sinembah saja, Kantor Cabang Bank plat merah itu sudah ada di Bagan Batu ini.
Selain Cabang, kantor Unit BRI di sepanjang jalan Jenderal Sudirman saja sudah ada dua. Yakni di KM 1 terdapat BRI Unit 1 dan di pusat kota yang tidak jauh dari kantor cabang, ada BRI unit 2. Belum lagi yang ada di dusun Bakti yang kini telah menjadi kepenghuluan Bakti Makmur, terdapat BRI Unit Simpang Tiga yang awalnya berada di Simpang Pujud.
Eit, maksud penulis bukan berarti adanya kantor cabang BRI sebuah daerah itu tinggi perputaran uangnya. Tapi, selain BRI, Bank Mandiri juga merupakan Bank yang tidak pernah sepi dari transaksi. Karena hampir semua perusahaan baik Swasta maupun BUMN, gaji karyawannya melalui Bank ini. Disusul Bank Riau sebagai Bank yang digunakan untuk menggelontorkan dana dari Pemerintah, seperti gaji PNS, bantuan pemerintah dan lain sebagainya.
Dilihat dari pertumbuhan Bank di Bagan Batu, diantaranya;
- Bri
- Bank Mandiri
- Bank Riau
- Bank Mandiri Syariah
- BRI Syariah
- BNI
- Bank Danamon
- Bank Panin
- Bank Mestika
- Bank Swamitra
- Bank BTPN, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) serta Bank Mikro lainnya, ini tentunya menjadi bukti betapa besarnya perputaran uang di Bagan Batu. (Bah, banyak kali Bank-nya ya, itu belum lagi Bank Unan perumahan atau ruko ya)
Hal itu juga diakui anggota DPRD Rohil, H. M. Bachid Madjid alias H. Akib beberapa hari yang lalu usai acara silaturrahmi wali santri dengan Yayasan Almajidiyah. Namun ia mengatakan perputaran uang di Bagan Batu terbesar kedua setelah Pekanbaru. "Tentunya pihak perbankan tidak akan mau berinvestasi di Bagan Batu kalau potensi dan perputaran uangnya hanya sedikit," jelas salah satu inisiator Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Kubu Rokan yang digadang-gadang tinggal menunggu ketuk palu oleh pemerintah pusat untuk berpisah dari Rokan Hilir.
H. Akib juga menimpali, ada kemungkinan selain Kabupaten Kubu Rokan yang diinisiatori, ada pergerakan Kota Bagan Sinembah yang kemungkinan besar juga akan menjadi DOB. Karena, akan ada pemekaran dua kecamatan yang bisa mendukung DOB Kubu Rokan dan Kota Bagan Sinembah.
"Melihat dari potensi yang ada seperti perputaran uang dengan tumbuhnya Perbankan, daerah kita (Bagan Batu, red) memang sudah pantas menjadi kota," katanya saat berbincang dengan awak media yang saat itu penulis juga sedang meliput mewakili media online, Fokusriau.com.
Soal pengakuan, tentu kurang adil jika yang mengakui perputaran uang di Bagan Batu ini adalah orang Bagan Batu juga. Ya, salah satu Guru Besar UNRI yang juga seorang Budayawan Melayu, Yusmar Yusuf pada tulisannya di rubrik 'Kolom' dilaman Riaupos.co (baca disini). Ia mengatakan, Bagan Batu merupakan kota berdimensi Agro-Polis yang menjadi magnet 'bergasi' (maaf, untuk kata bergasi, penulis gagal faham. Mungkin maksud beliau adalah "bergaris atau berdasi") bagi perputaran dan pergerakan uang dan modal.
"Di kota agro-polis ini, perputaran uang malah mengalahkan Pekanbaru dengan sejumlah institusi keuangan. Dia (baca, Bagan Batu) menjadi parameter utama perputaran uang terbesar di Riau," tulisnya di kolom yang berjudul 'Berkebun' itu. (Profil Yusmar Yusuf : melayuonline)
Di paragraf itu, Yusmar Yusuf menuliskan sebuah kota yang berpaksi kebun di sempadan Riau-Sumatra Utara yang berdimensi agro-polis itu, bernama Baganbatu di (kecamatan) Bagan Sinembah.
Nah, guru besar Unri yang juga seorang budayawan melayu itu mengakui perputaran uang terbesar di Riau, bahkan mengalahkan Pekanbaru.
Selain perbankan, pertama dan satu-satunya di kabupaten Rokan Hilir adanya Plaza/ superstore yaitu di Bagan Batu, yakni Suzuya Plaza yang lengkap dengan hotelnya. Jika diakhir pekan, tempat ini menjadi 'tongkrongan' alternatif bersama keluarga.
Tapi, beberapa tahun ini, penulis sendiri sepertinya mengalami kemacetan ekonomi yang agak gimana gitu ya. Halah, itu cuma perasaan saja kok.
(Iloeng Sitorus/image: Lamhot Sitorus)
NB: Maaf, ini bukan advertorial ya, mentang-mentang kata "BRI" sering disebutkan. Tapi ya, monggo kalau mau jadi sponsor. :D
Silahkan Gunakan Facebook Comment, Jika Anda Tidak Memiliki Url Blog!
Post a Comment