Dunia usaha di Rohil masih didominasi warga pendatang. Sebagai contoh, 22 pabrik kelapa sawit atau PKS merupakan warga Sumatera Utara.
BAGANSIAPIAPI(Baganbatuonline)-22 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang beroperasi di Rokan Hilir semua pemiliknya berada di Sumatera Utara. Akibatnya, Dinas Perkebunan setempat harus mendatangi yang bersangkutan ke Sumut melayangkan undangan untuk mengadakan pertemuan di Rohil.
Kondisi tersebut dibeberkan Kepala Dinas Perkebunan Rohil Mukhtar Lutvie kepada riauterkinicom belum lama ini di kantor DPRD. “Berada di Sumatera Utara, hanya beberapa buah saja di Kecamatan Bagansinembah yang kami temui, dan selebihnya langsung kami antar, ada yang di Kisaran, dan yang banyak di Medan,” katanya.
Upaya untuk melakukan pertemuan dengan pemilik PKS tersebut menurutnya perlu dilakukan, terutama membahas perizinan, harga Tandan Buah Segar (TBS) serta kontribusi terhadap Rohil.
Pada tahap awal katanya semua pemilik PKS tersebut berhasil ditemui, dan mereka menunjukkan sikap komunikatif dan undangan yang dilayangkan tersebut untuk mengadakan pertemuan Senin (3/12/12) di Bagansiapiapi telah mereka disanggupi.
Untuk membahas harga TBS, saat ini harga katanya sangat jauh dibawah ketentuan, ditingkat petani perkilogram berkisar antara Rp 700 sampai Rp 800, sementara menurut ketentuan sekarang harganya Rp 1.600.
Pemilik pabrik katanya juga akan diminta keikhlasannya untuk memberikan kontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rokan Hilir, meski sejumlah Peraturan Daerah (perda) sudah dianulir (dibatalkan, red) Menteri Dalam Negeri.***(rtc/nop)
Silahkan Gunakan Facebook Comment, Jika Anda Tidak Memiliki Url Blog!
Comments for blogger! brought to you by INFONETMU , Ingin Kotak Komentar seperti ini? KLIK DISINI!?
Post a Comment