Lagi-lagi Birokrasi lelet. Padahal ada Kas masuk untuk Negara.
BAGAN BATU ( BBO ) – Kinerja Badan Pertanahan Nasional (BPN) Rokan Hilir dinilai bertele-tele soal proses pemecahan Surat Sertifikat Hak Milik (SHM) tanah. Sudahlah pengurusannya memakan waktu setengah tahun, biayanya selangit pula. Ujung-ujungnya, investor kurang berminat menanamkan modalnya di Negeri Seribu Qubah. Inilah yang dikeluhkan pengusaha properti di Rohil. BPN berulah, Rohil yang rugi.
Seorang pengusaha property di Bagan Batu Kecamatan Bagan Sinembah, H.Mukodi mengeluh karena sudah tiga bulan permohonan pemecahan surat sertifikat yang diajukan kepada BPN Rohil tak kunjung selesai. “Kami heran dengan BPN Rohil kenapa proses pemecahan surat sertifikat tanah yang kami ajukan tiga bulan lalu sampai sekarang belum juga selesai, ” ujar Mukodi kepada Rokan Times, Kamis (6/12).
Dirinya juga meminta kepada masyarakat maupun investor supaya duduk bersama untuk membicarakan masalah itu karena sudah sangat berpengaruh kepada iklim investasi yang ada di daerah ini. “Saya selaku tokoh masyarakat meminta kepada para investor untuk bersama sama membahas permasalahan ini dan disampaikan kepada pemerintah apa yang menjadi kendala lambatnya proses pemecahan surat sertifikat di BPN Rohil,” pintanya .
Seorang investor asal Medan juga mengeluhkan lambanya kinerja BPN Rohil. Ia sudah sempat menanamkan modalnya di Kabupaten Rokan Hilir. “Lambatnya proses pemecahan sertifikat sangat merugikan pengusaha karena berpengaruh kepada proses pelaksanaan akad kredit proferty yang kita jual kepada konsumen sehingga para pembeli rumah ada yang meminta uangnya kembali. Ini sangat merugikan usaha di bidang property yang kita buka di wilayah Riau ini,” terang pengusaha itu kepada Rokan Times beberapa waktu lalu.
Ia mempertanyakan, kenapa intansi BPN Rohil sangat lambat memproses pemecahan surat sertifikat yang diajukan. “Padahal kita sudah didesak oleh perbankan untuk segera mempersiapkan surat administrasi untuk proses akad kredit di Bank. Beberapa kali kita lakukan komfirmasi ke lembaga itu tetap tidak ada kejelasanya. Kalau begini kinerja lembaga BPN Rohil maka akan berpengaruh terhadap iklim investasi kita di daerah ini. Kita tidak berniat lagi untuk mengembangkan usaha property di Riau ini karena birokrasi perizinan dan surat menyurat dan sertifikat sangat memberatkan,” terang Sumber yang tidak bersedia jati dirinya disebutkan.
Informasi yang diterima di lapangan Kepala BPN Rohil sedang dalam kondisi tidak sehat namun dalam berberapa bulan terakhir ini Plt BPN Rohil sudah diangkat kembali untuk memperlancar kinerja di lembaga tersebut, tetapi dari berabagi sumber menyebutkan bahwa Syaiful sebagai Plt kepala BPN juga jarang masuk kantor karena berdomisili di Pekanbaru. Ketika awak Media Rokan Times mencoba melakukan konfirmasi ke kantor BPN Rohil di Bagan Siapi api tidak perrnah dapat bertemu dengan kepala BPN. Komunikasi melalui telepon juga dilakukan tetapi sangat sulit dan dari hasil konfirmasi melalui pesan singkat Plt Kepala BPN Rohil hanya menjawab dengan membalas pesan singkat juga dengan isi; “Maaf ya… saya lagi kurang sehat, lain waktu kita bicarakan tetapi saya ucapkan terimakasih atas infonya. Akan saya cek ke bawah apa kendalanya,” terang Syaiful menjawab dengan singkat. (RT/Tom )
Silahkan Gunakan Facebook Comment, Jika Anda Tidak Memiliki Url Blog!
Comments for blogger! brought to you by INFONETMU , Ingin Kotak Komentar seperti ini? KLIK DISINI!?
Post a Comment