Selamat Datang Bagan Batu Online | Pusat Informasi Seputar Bagan Batu | Dari Kita Untuk Kita

Kota SAWIT | Sejahtera | Aman | Wirausaha | Indah | Tertib |

Belajar menghargai kekurangan dan kelebihan dari seekor pemangsa dan mangsa

Monday, May 13, 20130 comments

Ilustrasi/google


Sore itu diperairan tenang seekor Toman sedang merenungi diri di kediamannya dan baru saja bercermin. Di luar kediaman Toman tersebut banyak ikan yang berukuran kecil, sedang dan ada juga yang hampir imbang dengan tubuh si Toman. Ada Ikan Keting, Ikan Sepat dan macam-macam ikan lainnya.

Si Toman sedih bukan kepalang, sudah berukuran besar begini tidak juga tumbuh kumis, sementara ikan keting yang masih kecil sudah punya kumis yang cukup panjang. Juga ikan sepat sudah mempunyai kumis. Hingga timbul lah hasrat ingin memangsa ikan-ikan tersebut.

Ikan sepat dan ikan Keting yang masih belia itu lah target utama si Toman, hingga akhirnya keturunan ikan Keting musnah diperairan yang tenang itu. Tinggal lah beberapa ikan Keting dan Sepat yang masih hidup bertanya kepada si Toman kenapa ikan jenis mereka dimangsa Toman.

“ Maaf tuan  Toman, sebenarnya ikan jenis seperti kami ini punya salah apa sama tuan Toman.? Hingga hampir seluruh jenis kami, tuan makan. “ ujar salah satu perwakilan ikan-ikan kecil itu.

“ Biar kalian tahu ya, saya ini cukup toleran terhadap ikan kecil seperti kalian ini. Cuma yang buat saya lapar dan ingin mangsa kalian dikarena kan kalian ini masih kecil sudah ada kumis. Sementara saya yang udah gede gini enggak tumbuh-tumbuh juga kumisnya. “ ujar Toman menjelaskan.

Mendengar penjelasan Toman, keting dan ikan sepat serta jenis lainnya yang berkumis pun memakluminya. Dan akhirnya mereka satu persatu berpindah keperairan yang jauh dari sang predator tersebut. Walaupun sebagian ikan sepat dan jenis lainnya masih sering tinggal berbarengan dengan Toman, beberapa dari mereka mempunyai alas an yang kuat untuk tidak pindah lokasi. Seperti yang dikemukakan Ikan jenis sepat, diperairan tenang kami bebas bergerak dikarenakan tidak ada nya arus yang deras.

“ ya, kami jenis yang suka ke tenangan. Jika di air deras, kami akan dengan mudah punah. Biarlah kami jadi santapan ikan Toman, asalkan kami bisa mengisi hidup yang tenang sebelum dimangsa. “ ujar sepat menjelaskan.

Sebagai bahan renungan, Sehebat apa pun kita, masih ada kekurangan. Seperti Toman yang ganas dan buas terhadap ikan-ikan kecil, ternyata mempunyai nilai minus. Begitu juga dengan  ikan Keting dan ikan sepat serta ikan-ikan kecil lainnya, yang sedari kecil sudah mempunyai kumis. Tapi juga mempunyai nilai minus, mereka hanyalah sebagai mangsa ikan-ikan predator. Dan juga tetap ada nilai plusnya. Sang Toman yang tanpa kumis dan bisa dibilang enggak sangar(karena enggak ada kumis) di cap dan memang sebagai ikan predator. Begitu juga ikan-ikan kecil seperti sepat dan keting, biar menjadi santapan sang predator mereka tetap mempunyai kumis.

Diakhir kata, penulis mengucapkan mohon maaf jika tulisan ini tidak berkenan dihati para pembaca yang mempunyai kumis dan yang tidak mempunyai kumis. Bukan bermaksud yang bukan-bukan, penulis sendiri juga punya kumis. Tapi sering dicukur, biar enggak kelihatan garang, yang pada masih saat ini masih menjadi mangsa-mangsa predator berdasi yang berpendidikan tinggi. Maka dari itu agak sedkit diimbangi, seminggu sekali di cukur.(BBO/Iloeng)


Silahkan Gunakan Facebook Comment, Jika Anda Tidak Memiliki Url Blog!

Comments for blogger! brought to you by INFONETMU , Ingin Kotak Komentar seperti ini? KLIK DISINI!?
Share this article :

Post a Comment

GALERI

 
Support : Creating Website | Bagan Batu | Bagan Batu Online
Copyright © 2011. Bagan Batu Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Kota SAWIT
Proudly powered by Blogger