Camat Bagan Sinembah, Hadiono. SH sedang memberi pengarahan untuk kami yang berangkat |
"Mendadak
Sinabung", sepertinya inilah judul yang pas. Walau tetap saya jadikan
kisah perjalanan saya ke Posko Pengungsian Erupsi Sinabung.
Mendadak
bukan berarti tidak sukses, melainkan melakukan aksi tanpa konsep dan
tanpa pikir panjang. Terlalu dipikirkan konsep untuk mematangkan
langkah, bisa jadi aksi ini tidak akan berhasil. Dimulai sejak Aksi
Peduli Sinabung ini dibentuk, tanpa pikir panjang aksi pun berjalan
tanpa hambatan yang begitu berat, walau ada sedikit batu kerikil yang
mengganjal seperti tulisan sebelumnya (disini).
Aksi kami juga didukung dan dibantu beberapa komunitas Biker,
diantaranya : PERBAN (Persatuan Bikers Bagan Sinembah), BATIC (Bagan
Batu Tiger Club), BBSC (Bagan Batu Scooter Comunity) dan beberapa
komunitas biker di bawah naungan PERBAN. Tak lupa juga dukungan dari
portal berita spiritriau.com
yang mana hampir setiap harinya mengupdate hasil perolehan yang didapat
dari posko peduli sinabung, juga diantara relawan yang merangkap
koordintor adalah jurnalisnya.
Uang sudah terkumpul kurang lebih Rp. 24.766.500,- beberapa
bahan sembako serta beberapa karung pakaian bekas layak pakai juga
sudah terkumpul setelah melakukan aksi peduli sinabung 10 hari. Setelah
barang disusun dan disatukan di mess camat Bagan Sinembah, ahlinya
ekonomi yang bisa dibilang distributornya sembako di kecamatan Bagan
Sinembah Kab. Rokan Hilir-Riau itu pun kami undang, dan ketepatan beliau
menyumbangkan sebuah truck Colt Diesel untuk mengangkut barang hasil
penggalangan dana di posko Peduli Sinabung. Pak Siswaja Muljadi
atau yang sering dikenal orang dengan sebutan Aseng UB itu pun
mengkalkulasikan dana yang ada untuk dibelanjakan. Dengan kesepakatan
bersama antara kami penggalan dana serta pak Camat, Hadiono. SH sepakat
untuk membelanjakan beberapa dus Susu formula 1,2,3 tahun serta selimut
dan tikar untuk diantarkan ke posko pengungsian erupsi sinabung.
Dan
tanpa pikir panjang lagi koh Aseng pun menyatakan berangkat sore ini
juga, jangan menunda-nunda lagi selagi ada waktu. Busyet, mendadak
selanjutnya nih. Pak Camat pun mengiyakan untuk berangkat hari itu juga
(senin, 27/01/14) karena keesokan harinya beliau tidak sempat melepas
pemberangkatan kami untuk langsung menyalurkan bantuan ke posko
pengungsian erupsi sinabung. Kerna anggaran terbatas untuk
pemberangkatan relawan yang langsung mengantarkan bantuan, akhirnya
hanya dua orang saja yang bisa mewakili yaitu saya sendiri selaku
koordinator dan salah satu member Bagan Batu Facebookers
juga ikut sebagai relawan penggalan dana yang berprofesi sebagai
fhotograper muda untuk mengambil momen-momen bagus disana nantinya.
Setelah acara pelepasan atau pemberangkatan kami bertiga, supir truck, saya, dan Hardian
oleh pak Camat Bagan Sinembah Hadiono. SH kami tidak langsung
berangkat, dikarenakan saya sendiri belum mandi serta pamitan dengan
keluarga, ya gini nih karena efek mendadak, hehehe. Saking mendadaknya,
makan malam pun tidak sempat di rumah, kami pun makan malam di kota
Cikampak Kab. Labuhanbatu Selatan-Sumut.
Lanjut…
Perjalanan
pun tanpa ada hambatan, konon biasanya jika memasuki Kabupaten Labuhan
Batu tepatnya kota Rantauprapat tidak jarang oknum polisi menyetop
kendaraan truck yang bernomor polisi Riau, dan ternyata tidak ada
satupun oknum dijalanan kota ini. Setelah memasuki Kabupaten Batu Bara
(kampungnya Bang Pilot, seorang kompasianer)
tepatnya di simpang Sei Bejangkar, pluit oknum polisi pun berbunyi,
tanpa melihat baliho yang ada di depan truck yang kami tumpangi, juga
baliho yang ada di kanan kiri sisi truck (karena malam, jadi tak
dilihatnya kurasa) kami pun ditanya membawa apa. Lantas langsung saja
kami menjelaskan bawaan kami untuk korban erupsi sinabung, tanpa pikir
panjang oknum polisi yang baik itu pun menyuruh untuk melanjutkan
perjalanan kami. Tidak jauh dari tempat oknum polisi yang pertama
menyetop, masih di persimpangan Sei Bejangkar Kab. Batu Bara-Sumut pos
Polisi pun masih ramai dipenuhi oknum jaga malam serta
melambai-lambaikan lampu senter kepada truck yang kami tumpangi. Tidak
harus berhenti, karena di pos tersebut lumayan terang sehingga baliho
yang bertuliskan Bagan Batu Facebookers “aksi peduli sinabung” kami pun
cuma melambatkan laju kendaraan serta saya lambaikan tangan juga kepada
mereka agar tidak usah lagi menanya-nanyakan. Bukannya tidak patuh
hokum, walaupun beliau-beliau itu punya hak untuk memeriksa barang
bawaan kami, tapi sepengetahuan saya yang sudah pernah menjadi stoker
alias kernet truck angkutan, kalau yang begini ini bukan hendak
memeriksa barang-barang bawaan kendaraan, melainkan untuk laporan para
pengemudi truck atau istilahnya dari para sopir truck “ngemel”. Entah
darimana awal mulanya istilah itu muncul, dan dikamus bahasa Indonesia
juga tidak diketemukan (kalau ada yang tahu arti dan defenisinya kasih
tau ya).
Tak
jauh dari kediaman bang pilot, kami pun istirahat sejenak di Desa
Petatal Kec. Talawi Kab. Batu Bara-Sumut tepatnya disimpang kebun PT.
Buana. Atau juga sering disebut-sebut “Duren Begincu”, untuk tahu
artinya kata yang dalam tanda kutip, tanya saja bang pilot (maaf
abanghanda, sudah menyebut-nyebut nama mu kanda) hehehe. Kopi hitam nan
kental pun masuk lewat bibir juga tak luput melewati tenggorokan dan
didistribusikan langsung kedalam perut. Kami pun melanjutkan perjalanan
kami .
Mendadak
selanjutnya, sopir yang bermarga Panggabean (maaf lae sopir
kusebut-sebut juga dirimu, hehehe) yang saya dan Hardian kira sudah
paham jalan ke Medan itu ternyata tidak pernah melintas sama sekali ke
kota Medan, walau dulunya masih kecil-kecil pernah tinggal di kota
Medan. Alamak, saya pun bergerutu dalam hati, lumayan repot juga nih
setelah sampai di kota medan. Hardian juga yang pernah sekolah di medan
pun tidak paham kali seluk beluk kota medan, apalagi saya yang sudah 8
tahun tak menginjakkan kaki di pusatnya Sumatera Utara ini. Mendadak ke
medan nih, hehehe. Karena ada pepatah, malu bertanya jalan-jalan, eh
malu bertanya sesat di jalan, Alhamdulillah kendaraan tidak sampai putar
kepala karena tersesat.
Diperjalanan
saya usahakan dan memang benar-benar tidak tidur takut kalau lae supir
salah jalan di kota Tebing Tinggi Kab. Serdang Bedagai yang mana ada
persimpangan menuju ke Pematang Siantar lebih jelas ketimbang yang ke Medan. Hemm, hampir saja lempang, dan tak lama pos polisi pun bermunculan.
Tidak tanggung-tanggung, pos polisi hampir disetiap sudut jalan
menyetop laju kendaraan kami. Berhubung baliho yang kami bawa
bertuliskan “Aksi Peduli Sinabung” perjalanan kami pun tanpa hambatan.
Sesampainya
di Medan, kami pun mengontak salah satu koneksi koh Aseng untuk
mengambil pesanan selimut dan tikar. Berhubungan barang tidak ready,
kami pun menunggu hingga setengah hari di Kota Medan, tepatnya di Jl.
Jend. AH. Nasution. Tak lama saya pun mengontak salah satu relawan yang
pernah aktif di pengungsian erupsi sinabung yang juga masih berstatus
mahasiwa IAIN, Muhammad Nur Abdi namanya. Kontak yang saya dapatkan dari
tulangnya yang juga senioran saya itu pun menyambut baik kedatangan
kami, walaupun cuma melalui HP saja, karena belum sempat bertatap muka.
Tak lama kemudian dering HP saya pun berbunyi dan seseorang
memperkenalkan diri bahwa beliau salah satu pengurus Dompet Dhuafa
Waspada, yang sebelumnya sudah diberitahukan oleh Abdi relawan muda itu.
Sambutan hangat pun terjadi setelah melihat kendaraan
kami yang sedang parkir didepan pertokoan Tritura Mas terpampang
spanduk Baliho “Bagan Batu Facebookers” dalam “Aksi Peduli Sinabung”.
Tak
lama kemudian teman facebook Husein Siregar yang sebelumnya saya kontak
pun tiba dan kami pun sekalian kopi darat. Obrolan pun berlanjut hangat
dengan Sulaiman salah satu pengurus Dompet Dhuafa Waspada dan Husein
SIregar. Cukup lama kami berbincang, barang pesanan pun tiba, barang pun siap dimuat dan segera meluncur ke Tanah Karo di pengungsian erupsi sinabung.
Bersambung...
NB
: Kami dari Bagan Batu Facebookers turut berduka atas korban erupsi
gunung sinabung pada tanggal 01/02/2014. Semoga arwah mereka tenang di
alam sana.
Penulis : Iloeng Sitorus
Silahkan Gunakan Facebook Comment, Jika Anda Tidak Memiliki Url Blog!
Comments for blogger! brought to you by INFONETMU , Ingin Kotak Komentar seperti ini? KLIK DISINI!?
Post a Comment