BAGANSIAPIAPI (BBO)- Ada perputaran uang senilai Rp 2,3 miliar setiap tahun di sekitar kampus IPDN Kampus Rohil. Pergerakan ekonomi itu ditopang oleh transaksi pemenuhan kebutuhan pokok kampus pencetak birokrat tersebut. Kampus membeli bahan pokok dari hasil pertanian dan perikanan setempat.
''Untuk memenuhi kebutuhan pokok di IPDN itu, semuanya berasal dari masyarakat pertani baik di darat maupun laut yang ada di daerah sentra preoduksi yang ada di beberapa kecamatan. Intinya, kita langsung membeli dari petani,'' kata Direktur IPDN Kampus Rohil, DR Ir H Dwi Agus Sumarno MM MSi kepada wartawan belum lama ini.
Dipaparkannya, permintaan beras untuk kampus IPDN misalnya, tambah Dwi, mencapai 8 ton perbulan. ''Untuk beras ini, dianggarkan sekitar Rp2,6 juta. Kemudian, sayur-mayur dianggarkan sekitar Rp80 juta. Kalau bumbu, dianggarkan sekitar Rp20 juta per bulannya. Termasuk ikan yang kita ambil dari Kecamatan Sinaboi maupun Kecamatan Pasir Limau Kapas.
Dipaparkannya, permintaan beras untuk kampus IPDN misalnya, tambah Dwi, mencapai 8 ton perbulan. ''Untuk beras ini, dianggarkan sekitar Rp2,6 juta. Kemudian, sayur-mayur dianggarkan sekitar Rp80 juta. Kalau bumbu, dianggarkan sekitar Rp20 juta per bulannya. Termasuk ikan yang kita ambil dari Kecamatan Sinaboi maupun Kecamatan Pasir Limau Kapas.
Jadi, untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam setahun, dianggarkan sebesar Rp 2,3 milyar. Artinya, dana sebesar itulah yang berputar di daerah-daerah sentra produksi,'' rinci Dwi.
Bahkan, tambah Dwi, di tahun anggaran 2013, anggaran untuk memenuhi kebutuhan pangan di IPDN Kampus Rohil bakal dinaikan menjadi sekitar Rp 3,1 milyar. ''Intinya, kehadiran IPDN itu mampu menambah pendapatan petani. Karena, petani tinggal menanam, dan kami siap menampungnya. Hanya saja, kalau sayur-sayuran, syaratnya harus menggunakan pupuk organik,'' pesannya.
Dwi menjelaskan, jenis komoditi yang sulit dipenuhi dari daerah sentra produksi untuk IPDN Kampus Rohil adalah telur. ''Untuk satu minggu, kami memerlukan telur sebanyak 90 ribu butir. Kalau sebulan ya bias mencapai sekitar 36 ribu butir. Untuk telur ini, kita kesulitan mendapatkan di daerah ini. Akhirnya, untuk mendapatkan telur itu, kita harus mencari ke luar daerah. Salah satunya adalah di daerah Bukittinggi, Sumbar,'' katanya.
Hanya saja, tambah Dwi, pihak IPDN Kampus Rohil sangat berharap kepada Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) untuk dapat berbagi ilmu pengetahuan dengan para praja. Dimana, IPDN Kampus Rohil masih memiliki lahan luas dan kolam ikan untuk dapat dimanfaatkan secara optimal. Salah satu diantaranya mengajarkan kepada praja IPDN untuk bercocok tanam khususnya sayuran dan budidaya ikan. Sehingga kedepan, sayur dan ikan dapat dinikmati di kalangan praja. ''Selain ilmu pemerintahan, praja kita juga dapat mengetahui soal pertanian dan budidaya ikan,'' harapnya. (RT/zmi)
Silahkan Gunakan Facebook Comment, Jika Anda Tidak Memiliki Url Blog!
Comments for blogger! brought to you by INFONETMU , Ingin Kotak Komentar seperti ini? KLIK DISINI!?
Post a Comment