Pembiaran terhadap kerusakan jalan provinsi di Mahato, Rohul dimanfaatkan sekelompok warga. Mereka memperbaiki alakadar, lalu mengharapkan imbalan.
PASIRPANGARAIAN(Baganbatuonline)- Sebulan terakhir, sekitar 45 kilometer jalan status Provinsi Riau antara Desa Batang Kumu Kecamatan Tambusai sampai Mahato Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu mengalami rusak parah dan sudah seperti “kubangan kerbau”.
Kerusakan jalan sebulan terakhir ini disebabkan hujan terus menerus yang mengguyur kawasan Rohul dan minimnya infrastruktur drainese di sisi jalan. Akibat genangan air di badan jalan menyebabkan badan jalan berlobang antara setengah meter sampai 1,5 meter dan sudah seperti tempat mandian kerbau.
Kondisi ini berdampak sangat mengganggu aktifitas transportasi kendaraan masyarakat dan perusahaan dari arah. Hampir setiap hari ada saja kendaraan roda empat terpuruk di jalan status provinsi tersebut.
“Kita mempertanyakan realisasi perbaikan jalan sekitar 45 kilometer antara Desa Batang Kumu sampai Mahato, pasalnya sampai hari sepertinya Provinsi Riau tidak memperdulikan soal kerusakan jalan provinsi ini,” kesal salah seorang masyarakat Mahato, Kelmi Amri, kepada riauterkinicom di ujung telepon, Senin (3/12/12).
Kelmi Amri yang merupakan mantan Ketua KNPI Rohul ini mengungkapkan akibat minimnya drainese di badan jalan Mahato menyebabkan air menggenang disana. Genangan air ini menyebabkan lobang menganga dan cukup dalam.
“Sebelumnya jalan ini sudah pernah diperbaiki sejumlah perusahaan disini. Tapi kita minta ketegasan dari Pemrov Riau agar kerusakan jalan provinsi di Mahato tidak rusak lagi dan layak dilalui,” harapnya.
“Jika jalan bagus, tentu aktifitas perekonomian masyarakat Mahato tidak terganggu seperti ini,” tambahnya.
Kelmi juga mempertanyakan kapan realisasi perbaikan bisa dilakukan. Sebab itu, ia minta ketegasan dari Pemprov Riau secepatnya.
Jalan status provinsi di Mahato, lanjut Kelmi, pada 2005-2009 lalu jalan di Mahato pernah dibangun dengan pengerasan base B menggunakan dana multiyears provinsi dan dikerjakan oleh rekanan PT Adi Karya. Namun begitu, ia mem-pertanyakan apakah kala itu ada pembangunan drainese apa tidak.
“Kita pertanyakan proyek multiyears tahun 2005 sampai 2009 lalu. Apakah memang begitu proyeknya, atau ada pembangunan drainesenya,” tanyanya lagi.
Akibat kerusakan jalan ini, hampir setiap hari masyarakat Mahato sering menyaksikan kendaraan roda empat keatas terpuruk disana. Kerusakan jalan semakin diperparah dengan banyaknya kendaraan bertonase milik perusahaan yang lalu-lalang di jalan provinsi di Mahato.
Kerusakan jalan provinsi ini turut dimanfaat sejumlah warga Mahato untuk mencari rezeki. Dengan menimbun jalan provinsi dengan pasir batu, mereka berharap ada rezeki dari para sopir yang baik hati.***(rtc/zal)
Silahkan Gunakan Facebook Comment, Jika Anda Tidak Memiliki Url Blog!
Comments for blogger! brought to you by INFONETMU , Ingin Kotak Komentar seperti ini? KLIK DISINI!?
Post a Comment