Selamat Datang Bagan Batu Online | Pusat Informasi Seputar Bagan Batu | Dari Kita Untuk Kita

Kota SAWIT | Sejahtera | Aman | Wirausaha | Indah | Tertib |

CERPEN : " KEGADISAN YANG TERENGGUT "

Wednesday, January 30, 20130 comments



Wanita muda itu dengan langkah terseok-seok menyusuri tanah basah. Dengan derai airmata dan batin berkecamuk dia terus melangkah tak tentu arah. Wanita muda yang biasa dipanggil Marni itu, terus berjalan tanpa memperdulikan suara-suara yang sayup-sayup masih terdengar mencemooh dan menghujatnya. “Dasar pelacur…wanita murahan…pergi kau dari desa ini…!” teriak warga desa. “Engkau telah membuat aib dengan hamil tanpa suami…!!” teriakan mereka menyesak batin Marni. Marni sadar betul dia telah melakukan kesalahan sehingga menjadikan sebuah aib bagi keluarga dan desa tempat ia tinggal. Tetapi apakah harus diperlakukan dengan cara seperti ini, rintih Marni dalam hati. Siapapun bisa melakukan kesalahan, tapi mengapa hanya dirinya yang seperti harus menerima hukuman dengan diusirnya desa tempat kelahirannya. Airmatanya semakin tumpah manakala ingat simboknya yang hanya janda tua harus tinggal sendirian. Belum lagi harus menerima cemoohan dari tetangga karena dianggap tidak mampu mendidik anaknya yang sekarang hamil tanpa suami. Marni tahu dia telah berbuat salah dengan berzinah, tapi apakah harus diperlakukan dengan cara yang hina sampai harus terusir dari desanya. Marni tahu, dia tidak sendirian melakukan kesalahan yang hamil tanpa jelas siapa suaminya, tapi tidak diperlakukan hina seperti yang Marni alami. Mereka-mereka yang merupakan public figure masih tetap tersenyum dan hidup bahagia tanpa sedikitpun diperlakukan kasar oleh orang-orang di sekelilingnya walaupun telah berzina bahkan telah mengandung anak yang bagi kebanyakan orang disebut anak haram. Sedangkan bayi yang tidak mengerti apa-apa dan hanya merupakan buah dari dosa orang tuanya mendapatkan sebutan yang tidak menyenangkan yaitu anak haram. Marni sadar betul kalau dirinya hanya wong cilik, tidak bisa menuntut persamaan hak seperti orang-orang kaya itu. Yang dilakukan sekarang hanyalah bisa nerimo keadaan dan Marni berharap bisa menghadapi ini sendirian.

Enam bulan yang lalu, Marni seorang gadis yang terkenal dengan kecantikannya memiliki segudang mimpi. Berharap suatu saat dia menemukan jodoh orang kota yang bisa membawanya keluar dari desa terpencil. Harapan itu semakin besar bersamaan dengan kedatangan mahasiswa yang KKN di desanya. Rio laki-laki tampan yang dia kenal bertemu tanpa sengaja berpapasan saat Marni berjalan menyusuri pematang sawah. Pematang sawah yang mereka lalui menjadi saksi bisu bagaimana dua insan muda itu jatuh hati. Adalah hal yang mudah bagi Rio untuk mendapatkan hati Marni karena secara fisik Rio memang begitu tampan dan macho. Akhirnya 2 insan itu memadu kasih, dan disela-sela aktivitas KKN Rio menyempatkan diri menemui Marni di gubuk yang berada di pinggir kali. Hingga suatu ketika Marni tidak kuasa menolak ajakan Rio untuk berhubungan suami istri. Walaupun awalnya Marni bersikeras menolaknya, namun pertahanan mulai runtuh kala dijanjikan akan dinikahi dan diajak untuk hidup di Jakarta. Dan akhirnya keperawanan itu terenggut, tanpa Marni sadari akibatnya. Ada sedikit perasaan sesal namun teringat janji Rio, Marnipun akhirnya melupakan kejadian itu. Hingga suatu ketika Marni merasa gelisah karena sudah terlambat datang bulan dalam beberapa minggu. Bayangan sesuatu yang Marni khawatirkan selama ini akhirnya muncul. Tidak mau terlalu lama menahan gelisah, akhirnya Marni mencoba menghubungi Rio. Namun apa yang terjadi adalah diluar dugaan, laki-laki yang dia cintai ternyata sudah kembali ke kota karena masa KKN telah usai. Hancur luluh hati Marni tak terkira menghadapi kenyataan bahwa Rio ternyata hanyalah laki-laki pembohong.

     Suara amben bambu itu berderit ketika marni beringsut dari tempatnya. Sambil mengelus-elus perutnya yang kian membesar, tatapannya tak lepas dari jalan setapak depan rumahnya. Tak berapa lama muncul Warno pemuda desa yang selama ini membantu Marni dalam pengasingannya di hutan. Warno yang dari sejak dulu menaruh hati kepada Marni, memang harus menerima kenyataan pahit ketika Marni lebih memilih Rio. Warno sddar betul bahwa dia kalah dalam segala hal dari Rio, walaupun pada akhirnya Riopun meninggalkan Marni. Namun begitu perasaan Warno terhadap Marni tidak berubah, yaitu tetap mencintai marni walaupun hanya dalam hati. Warno tidak memiliki keberanian mengungkapkan perasaan kepada Marni yang merupakan bunga desa. Namun sayangnya bunga desa itu telah layu karena  terenggut kegadisannya oleh laki-laki yang tak bertanggungjawab. “Kang, benernya kemarin suratnya sudah disampaikan belum sama mas Rio..?”tanya Marni. “Sudah Marni…bener sudah aku sampaikan..” jawab Warno sambil duduk di sebelah Marni. “Tapi koq sampai sekarang mas Rio ngga datang-datang Kang…? Apa dia sudah lupa sama Marni yaa…?” Tanya Marni lagi. “Ya aku ndak tahu Mar…yang penting suratnya sudah aku sampaikan..” jawab Warno sambil beranjak dari amben. “Sudah ya Marni, aku tak pulang dulu, sudah sore…takut ketauan simbok kalau aku mampir disini…” Marni cuman bisa mengangguk lemah, “iyo Kang…ngati-ati yooo…”.

         Warno sambil berjalan dalam hatinya ada perasaan bersalah karena telah membohongi Marni. Yaa… Rio sampai kapanpun tidak akan pernah menemui Marni lagi. Surat yang dititipkan Marni untuk diberikan kepada Rio urung diberikan ketika mendatangi kampus tempat kuliahnya, Rio terlihat berjalan sambil memeluk teman wanitanya dengan mesra. Warno merasa geram kepada Rio yang selain telah merenggut kegadisan Marni juga telah menghancurkan hati Marni. Rio yang dikenal Marni sebagai laki-laki baik ternyata hanyalah laki-laki buaya yang senang berganti-ganti pacar. Warno merasa Rio bukanlah laki-laki baik yang pantas bersanding dengan marni. Itulah yang mendasari keputusan Warno untuk tidak memberikan surat Marni kepada Rio. “Marni maafkan aku yaa…karena sampai kapanpun Rio tak akan datang menemuimu” gumam Warno saat menoleh ke belakang waktu melihat Marni dari kejauhan.

Bandung, 30 Januari 2013, diatas laju KA Turangga


Silahkan Gunakan Facebook Comment, Jika Anda Tidak Memiliki Url Blog!

Comments for blogger! brought to you by INFONETMU , Ingin Kotak Komentar seperti ini? KLIK DISINI!?
Share this article :

Post a Comment

GALERI

 
Support : Creating Website | Bagan Batu | Bagan Batu Online
Copyright © 2011. Bagan Batu Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Kota SAWIT
Proudly powered by Blogger