Selamat Datang Bagan Batu Online | Pusat Informasi Seputar Bagan Batu | Dari Kita Untuk Kita

Kota SAWIT | Sejahtera | Aman | Wirausaha | Indah | Tertib |

Warga Kurang Mampu Di Kampit Tidak Mendapat Dana PSKS.?

Wednesday, December 17, 20140 comments

Bagan Batu - Selasa (16/12/14) sekitar pukul 09.20 wib ketika akan menjemput anak yang sekolah di SD IT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) Almajidiyah, seorang teman yang berprofesi sebagai wartawan pun menghentikan penulis yang dilihatnya penulis membawa kamera DSLR. Langsung menyuruh penulis mengambil foto untuk keperluan penulisan beritanya. Setelah faham maksud teman tersebut, penulis pun dengan sigap menyiapkan kamera dan membidik fotret buram warga miskin yang tidak tersentuh data BPS (Badan Pusat Statistik) untuk memperoleh BLT ups, udah diganti nama PSKS (Program Simpanan Keluarga Sejahtera).
Bu Sutati, Didik, Sumarna beserta anaknya

Bu Sutati (58) janda yang sehari-hari mencoba peruntungan dengan menjual jajanan untuk anak sekolah yang bertepatan didepan rumah yang iya sewa juga berada di depan pintu gerbang Pondok Pesantren Almajidiyah, Jl. Nusa Indah atau yang sering disebut Kampit Bagan Batu. Tidak dapat dana PSKS sedikit mengecilkan hatinya, padahal KTP bu Sutati punya, cuma untuk anak dan menantunya yang tinggal dengannya belum mempunyai KTP.
"Padahal ibu ada KTP lah, tapi kok gak ada aliran dana bantuan pemerintah ya, kalo si Didik sih memang belum ada KTPnya, ya pinomatlah ibu yang dapat" ujarnya lirih.

Beban hidup yang semakin berat dengan adanya kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat ditambah dagangan yang belakangan ini terlihat sepi membuat ekonomi Bu Sutati lumayan gelisah, belum lagi anaknya yang sudah berumah tangga hidup satu atap dengannya yang keseharian kerjanya juga masih serabutan, kadang narik becak dan botot, namun belakangan ini becaknya hilang diseputaran Pajak Lama Bagan Batu mengakibatkan bertambahnya kesulitan ekonomi keluarga bu Sutati.


Ketika penulis menanyakan soal becaknya yang hilang, udah lapor ke Polsek apa belum, Didik Nugroho (33) dengan polosnya menyatakan tidak, dikarenakan kendaraan bermotornya pun tidak memiliki  surat-surat.
"Keretanya (baca, sepeda motor) pun gak ada surat-suratnya kok bang" tuturnya kepada penulis.

Ya, apa boleh buat, mau tidak mau, Didik pun tidak bisa lapor ke Polsek dan tidak mempunyai lagi alat untuk mencari nafkah. 

Setelah mendengar kejadian ini, anggota DPRD dapil Bagan Sinembah Lenoard Situmorang SH pun dengan sigap akan menindak lanjuti hal ini. Mengingat, ketika diminta tanggapannya, beliau sedang berada di Rutan Bagan Siapi Api menghadiri acara Natal dengan Narapidana.
"Mungkin nanti setelah pulang dari Bagan Siapi Api akan kita tindaklanjuti, saat ini sedang menghadiri acara Natal di Rutan dengan para Narapidana" ungkapnya melalui pesan Facebook kepada penulis.

Salah satu tokoh masyarakat seperti pak Budi (49) semakin pesimis dengan program pemerintah yang hanya berganti baju atau berganti nama dari BLT menjadi PSKS saja, tanpa sistem yang pernah digembar-gemborkan ketika partai pendukung presiden Jokowi menggadang-gadang kebijakan Presiden SBY dimasanya dengan adanya Bantuan Langsung Tunai kurang tepat sasaran dan terkesan membantu masyarakat miskin tidak seperti memberikan kail kepada nelayan.
"Podo waeh toh, cuma ganti baju doang, dari BLT menjadi PSKS, saya juga bisa jadi presiden kalau begitu doang. Katanya dulu kurang tepat, seharusnya memberi kail kepada masyarakat untuk menghasilkan ikan, lah ini podo mawon." tutur pak budi yang pesimis dengan Jokowi yang bisa membuat perubahan yang berpihak ke rakyat.

(admin)



Silahkan Gunakan Facebook Comment, Jika Anda Tidak Memiliki Url Blog!

Comments for blogger! brought to you by INFONETMU , Ingin Kotak Komentar seperti ini? KLIK DISINI!?
Share this article :

Post a Comment

GALERI

 
Support : Creating Website | Bagan Batu | Bagan Batu Online
Copyright © 2011. Bagan Batu Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Kota SAWIT
Proudly powered by Blogger